Seminar Dinar-Dirham, Pertama di Kota Bengkulu


Selamat datang di Seminar Dinar goes to Campus
 Bengkulu – Dinar goes to Campus terdiri dari dua mata kegiatan, yaitu Seminar Nasional dan Pasar Islam. Keduanya dibuka secara resmi sejak pukul 09.00 WIB oleh Ahmad Anshory selaku Ketua Kopma Unib th. Buku 2012. Seminar ‘Dinar goes to Campus’ pada hari Sabtu (29/12) lalu, yang terlaksana atas kerjasama PT. Baitul Dinar International (BDI) dan Kopma Unib berlangsung dengan baik.

Seminar bertema ‘Sambut Masa Gemilang dengan Dinar Dirham’ ini dikomandoi oleh Aju Deska (FMIPA Kimia 2010). Acara yang telah dirancang sejak Oktober 2012 lalu ini diikuti oleh 75 peserta yang terdiri dari berbagai macam kampus di Kota Bengkulu. Menariknya, mayoritas peserta seminar bukanlah dari jurusan ekonomi.

Welcome to Pasar Islam
Narasumber inti dari seminar ini adalah Gilang Prayoga, M.H., CEO Baitul Dinar International. “Setiap uang kertas memiliki nomor seri. Sedangkan uang logam, tidak. Kenapa? Karena setiap nomor seri menandakan tiap hutang. Ketika terjadi transaksi di Bank, jumlah uang kertas yang banyak itu kemudian menjadi uang bertuan dan uang tak bertuan. Padahal uang kertas sebenarnya tak bernilai. Hanya kertas biasa, beda dengan dinar yang terbuat dari emas. Bebas inflasi.” Papar pemuda kelahiran 1987 ini.

“Kita mulai dengan cara memberikan edukasi pada pedagang dan pembeli tentang pentingnya penggunaan dinar, dirham, dan danik. Harapannya setelah kegiatan ini, pedagang menjadi bagian dari Baitul Dinar International dan dapat menerima pembelian produk atau jasa dengan menggunakan dirham atau danik.” Kata Gilang Prayoga, M.H., memaparkan tujuan dari kegiatan Pasar Islam di depan peserta seminar.
Dinar (emas) dan Dirham (perak)
Seminar yang berlangsung hingga pukul 12.00 WIB ini ditutup dengan pemberian kenang-kenangan pada tiga orang pembicara, yaitu Gilang Prayoga, M.H., selaku CEO Baitul Dinar International, Denny Amd. Kom, selaku menejer Rabbani dan DR. Abdullah Fathoni, Owner Koperasi Mart AU.

Kegiatan Dinar goes to Campus bukanlah hal baru di Indonesia, namun untuk Kota Bengkulu, ini yang pertama kali. Diakhir kegiatan, pembagian sertifikat peserta diarahkan di Pasar Islam sekaligus menandatangani kain putih berukuran enam meter sebagai kesetujuan peserta terhadap kegiatan Pasar Islam. [hms/KU]

Komentar

  1. berhati-hatilah dgn narasumber anda yang bernama gilang prayoga. korban penipuan yang bersangkutan sudah angkat suara tetapi belum melaporkannya kpd pihak kepolisian.
    LAPORAN Korban Penipuan GILANG PRAYOGA alias BAITUL DINAR Kaskus - The Largest Indonesian Communityhttp://m.kaskus.co.id/post/513d982e2775b40735000006

    BalasHapus

Posting Komentar