Literasi Kopma
Assamualaikum...wr...wb...
Hallo Sahabat Kopma ! Pada kesempatan kali kita bertemu lagi dengan kumpulan literasi-literasi dari sahabat Kopma yang pastinya literasi-literasi ini merupakan literasi Kopma yang sangat dinantikan, ayo kita lihat yuk literasi-literasinya seperti apa !
DIRIMU WAHAI RUMAH TERCINTAKU
By. Muhammad Rico
Terjaga akan lamunan hari ku
Ku tak tau kenapa aku bisa sampai disini saat ini
Akan ketika perjuangan bersama
Bersama meniti jalan di rumah ini...
Rantai, roda bergigi, kapas padi, timbangan, bintang serta Pohon beringin
Yang menunjukan ciri identitasmu
Ohh.... rumahku yang tersayang
Tak ku sangkat aku sudah lama bersua dengan mu
Dan diri ini selalu rindu akan dirimu
Nuansa indah yang selalu ingin ku puja
Tapi pujaan itu tak cukup untuk ku berikan
Karena ku tau dirimu sudah mencetak diri ini
Mencetak dari yang tak tau menjadi tau
Terkadang aku senyum sendiri dikala mengingatnya
Mengingat akan awal aku berjumpa dengan dirimu
Dari yang semula tak tau siapa dirimu
Kini aku tak bisa untuk melepaskanmu
Rasa kekeluargaan yang erat
Dan dalam menjalankan semua dengan bersama
Hingga kita saling berbagi tingkatan silaturahmi
Dengan tujuan mensejahterakan kehidupan bersama
Wahai rumah harapan bangsa....
Jiwa gotong royong dirimu miliki
Kerjasama diutamakan, tak pikir ego sediri
Dimana engkau peduli terhadap anggotamu
Dan juga peduli terhadap bangsa dan negaramu
Harapan bangsa sangat besar akan dirimu
Tapi memang engkau tak kan bisa berjuang sendiri
Mari kita berjuang bersama disini
Didalam mencapai tujuan bersama
Tujuan demi Indonesia yang sejahtera tentunya
Terima kasih dirimu wahai Koperasi
Sejuta harapan sangat dinanti
Hingga waktu itu akan datang membawa harapan itu
Harapan semua hidup orang banyak
Aku Cinta Engkau, Wahai Koperasi Ku
Siapa Aku? “ASH”
Hey... jangan menatap ku dengan ekspresi seperti itu
Jangan menghindar dariku
Jangan kau patahkan daun-daunku
Jangan kau bunuh diriku
Hey.. . Aku tidak menggigit mu jadi aku tak merugikanmu
Jangan kau samakan aku seperti lintah
Yang menempel padamu
Menghisap semua yang ada pada dirimu
Lalu Pergi Berlalu
Hey... Kenalilah Diriku
Maka aku akan membantumu
Kau bisa menamai ku Semut
Kau bisa menamai ku Ulat
Kau bisa menamaiku Lebah
Asal jangan kau anggap diriku Lintah
Aku seekor semut yang hobi bekerja sama
Aku seekor ulat yang nantinya akan menjadi Indah
Aku seekor lebah yang akan memberimu secawan madu
Tapi Aku tak bisa berdiri sendiri di tanah kering negeri ini
Aku tak bisa memberi madu tanpa ada teman-temanku
Dan Aku tak bisa menjadi kupu-kupu tanpa tahu rasanya menjadi kepompong
Tapi sayang aku berada pada sekelompok Manusia
Mereka memberiku sebuah rantai
Mereka memberiku sebuah timbangan
Mereka memberiku roda bergigi
Dan Mereka menamaiku Koperasi
Sekarang kau telah kenal diriku
Datanglah bersama teman-temanmu
Karena aku terbuka untuk siapapun
Yang ingin mengenalku dan menjadi bagian dalam proses MetamorfosisKu
Koperasi Milik Bersama
By Nuryani
Koperasi memiliki tujuan yang mulia bagi indonesia
Mensejahterakan anggota pada khususnya
Menjadi soko guru perekonomian bangsa
Memberikan kontribusi kepada negara
Sungguh berat tanggungjawabdipundaknya
Kuantitas bertambah setiap tahunnya
Tetapi kualitas tak mneunjukan makna
Mereka hanya mendaftar sebagai anggota
Mereka ingin hidup sejahtera
Tetapi tak ada konstribusi nyata
Hai generasi muda bangsa
Generasi millenialsnyaindonesia
Yang berkoar peduli demokrasi ekonomi bangsa
Mana wujud cintamu terhadap perekonomian indonesia ?
Koperasi milik kita bersama
Mari kita wujudkan perekonomian berdasarkan pasal tiga puluh tiga
Ketika hati telah terikat
"Lestari"
Koperasi
Apa yang ada di benakmu ketika mendengar kata koperasi?
Pasti beragam definisi yang Ku dengar,
Ada ini dan ada itu
Koperasi
Kau bukanlah sesuatu yang harus di agungkan
Dan kau bukanlah sesuatu yang harus di benci,
Kau adalah sesuatu yang harus di perjuangkan,
Kau adalah sesuatu yang harus di pertahankan,
Kau adalah sesuatu yang harus harus di pedulikan,
Dan kau adalah sesuatu yang harus di perhatikan
Koperasi
Aku sudah terlanjur peduli,cinta dan perhatian terhadapmu,
Aku sudah terlanjur tersesat didalammu sampai susah untuk keluar,
Aku sudah terlanjur mengetahui seluk belukmu,
Aku sudah terlanjur mengetahui baik Dan burukmu
Koperasi
Aku peduli padamu,
Peduli ketika kau sedang sakit,
Peduli ketika kau sedang terpuruk,
Peduli ketika kau sedang jauh maupun dekat
Koperasi
Ketika hati sudah terikat padamu,
Ingin Ku luah semua tenaga hanya untuk memperbaiki burukmu,
Ingin Ku limpahkan semua semngat berjuangku hanya untukmu,
Harapan demi harapan Ku torehkan padamu,
Harapan ingin kau selalu berjaya,
Harapan ingin kau selalu memberi bukan di beri
UNTUKMU KOPERASIKU
Koperasi…..koperasi….
Kau sangat berjasa dan sangat membantu
Tapi tak ada yang bisa kulakukan
Yang kulakukan hanya membeli dan membayar
Aku anak bangsa yang bercita-cita setinggi langit
Wahai koperasi ku, andai semua orang berpikir bahwa kau bisa membantu perekonomian bangsa ini.............
Kulihat sekarang ini semua orang kurang memperhatikan mu
Hanya beberapa saja anak muda yang mau memajukan koperasi
Kupersembahkan semua ini untuk mu koperasi ku
Berawal dari ukm koperasi mahasiswa mulai lah tumbuh perasaan cinta ku terhadapmu koperasiku........
Kuluangkan waktuku untukmu koperasiku
Untukmu ukm koperasi universitas bengkulu rumah kedua ku
Akan kuperkenalkan pada seluruh mahasiswa bahwa koperasi bukan identik dengan orang tua......
Sering ku menyebut nama mu agar ku dapat mencapai sinar itu.....
Sinar dimana saat kau memang sudah membuktikan bahwa kau bisa.... koperasi ku
Terik matahari belum seberapa dengan orang – orang terdahulu
Yang rela berkorban nyawa walau pun tak ada hubungan darah
Ku hanya dapat mempersembahkan semangat pembaharuan
Semangat untuk berjuang demi kemajuan mu koperasiku
Wahai anak muda bangkitkan lah semangat mu, semangat perjuangan
Mari kita bersama – sama untuk memajukan koperasi
Mengenalkan koperasi dengan masyarakat luas sampai pelosok negeri
Membahas masalah demi masalah.Koperasi kau bukan hanya berlaku untuk mensejahteraan kan anggota saja tetapi juga berlaku untuk masyarakat umum.
Oleh : Iin Permitasari 09064
Aku dan Rumahku
By Deti Juliana
Ketika itu aku merenung memikirkan rumahku, iya rumahku!
Dulu rumah ini dibangun dengan penuh kekompakan,gotong royong yang berisikan keluarga yang selalu bersama. Keluargaku yang dulu yang selalu berjalan searah ,walaupun berjalan di atas duri-duri yang tajam dan bahaya namun tetap melangkahkan kaki bersama tanpa meinggal satu sama lain.
Namun sekarang keluarga ini sudah banyak sekali perbedaan. Ada yang hanya menjadi penonton,ada yang membantu tapi sering terdapat amarah di dalamnya , ada yang berjalan dengan segala keegoisannya dan ada yang berjalan dengan rasa iri satu sama lain. “Ini tidak sesuai harapan,ini tak sesuai harapan,ini nggak sesuai harapan “kalimat ini berkali kali terlintas di fikiranku.
Dalam hati aku bertanya,kenapa ini bisa terjadi? Apakah ada yang salah disini?
Pertanyaan-pertanyaan ini sering kali terlintas di benakku. Banyak sekali kemungkinan yang aku perkirakan. Kadang muncul ketakutan sesuatu yang tidak di inginkan terjadi pada rumahku. Aku sudah terlanjur masuk kedalam rumah ini,aku sudah terlanjur mengetahui seluk beluk rumah ini,dan aku terlanjur mencintai dan peduli terhadap rumah ini. Rumah ini sudah di bangun oleh orang-orang hebat banyak prestasi dan sejarah yag tertanam disini. Namun rumah ini sudah sempat hilang dari kepedulian orang-orang,dari itu muncul rasa takut akan hal itu terjadi lagi, hal ini yang paling tidak ku inginkan,hal ini yang paling di takutkan. Harapan demi harapan di lontarkan pada generasi penerus pejuang estafet yang mempunyai jiwa koperasi dan yang berpegang teguh pada prinsip, asas kekeluargaan. Agar rumah ini tetap berdiri kokoh dan maju di setiap generasinya.
Aku seakan hanyut dalam lamunan,yang berusaha mencari solusi.
Dari kejauhan ada yang memanggilku, hai anna? ..hai anna? Anna?
Suara ini semakin mendekat ketelingaku
Hai anna? Hallo?(sambil melambai lambaikan tangan tepat di hadapanku)
Aku tersentak terkejut,terbangun dari lamunanku. Seakan aku refleks dan aku berdiri. Hai nad!ucapku
Nadya temanku yang satu organisasi denganku,dia orangnya seriusan,periang ,berani dan baik. Banyak orang yang memandangnya negatif tapi tidak denganku. menurutku dia sangat peduli ,kita tidak satu jurusan tapi kita saling mempedulikan dan saling curhat tentang masalah organisasi.
Kamu kenapa na?
Ah tidak nad”ucapku sambil menghela nafas. “Loh kenapa menghela nafas sepanjang itu kalau tidak ada apa-apa? “lanjut nadya.
Beberapa menit kita hening dan saling menatap antara satu sama lain. Aku ingin saja mengeluarkan apa yang difikiranku tapi aku tidak tahu bahasa apa yang harus ku ucapkan pertama kali pada nadya. Aku narik nafas dan tersenyum pada nadya. Loh kan malah senyum gitu dia,ada apa sih na?”nadya kembali bertanya dengan rasa penasaran yang tinggi.
Akhirnya aku berucap juga. “Nad menurutmu apakah orang-orang disini merasa seluruh anggota adalah seperti keluarga?”tanyaku dengan nada serius
Terdiam sejenak. Aku bingunglah na,aku tidak tahu apa yang akan aku katakan bagaimana kita sekarang kalau nadya lihat kita seakan cuek satu sama lain,rasa keluarga yang dulu berbeda dengan yang sekarang,sekarang keluarga kita seakan individual mereka sendiri-sendiri dengan egonya masing-masing.’
Aku terdiam.Tanpa melanjutkan kalimat setelah nadya berbicara hal itu. Karena aku juga merasakan hal yang sama dengannya. Ketika aku masuk kesini semua pada sering berkumpul,semua pada sering ngobrol seakan ini rumah kita sama-sama. Namun sekarang tiadaku lihat lagi,rumah ini sudah sering sekali terlihat sepi.
Aku sangat mencintai rumahku ,bahkan ini aku anggap seperti tempat aku tinggal. Tidak peduli apa yang di katakan oleh orang-orang tentang rumahku karena ini tetaplah menjadi rumahku. Namun ada ketakutan ketika aku melihat isi dalam rumahku,aku takut rumahku berantakan ,aku takut rumahku kotor oleh tangan-tangan tidak bertanggung jawab.
Aku hanya terdiam dan berbalik badan mataku tertuju ke depan. Nadya pun demikian. Kita kembali dengan aktivitas masing-masing.
Kita yang sudah sama-sama sangat mencintai rumah,kita memiliki ketakutan yang sama bahkan kita takut meninggalkan rumah ini karena takut tidak ada yang merawatnya. Dalam hati kecil berjanji bahwa aku tidak akan keluar dari rumah ini dan tidak akan membiarkan penopangnya perlahan hancur.
Nah... Itulah beberapa Literasi-literasi yang sangat bagus dan inspiratif dari sahabat Kopma, semoga yang membaca dapat paham betul ya terhadap apa yang sahabat Kopma sampaikan pada Literasinya.
Sampai jumpa ya sahabat Kopma dilain waktu
Waalaikumsallam...wr...wb...
Nah... Itulah beberapa Literasi-literasi yang sangat bagus dan inspiratif dari sahabat Kopma, semoga yang membaca dapat paham betul ya terhadap apa yang sahabat Kopma sampaikan pada Literasinya.
Sampai jumpa ya sahabat Kopma dilain waktu
Waalaikumsallam...wr...wb...
Komentar
Posting Komentar